Jumat, 28 September 2012

Jurnal ASI Esklusif

Penggunaan ASI ( Air Susu Ibu ) Pada Bayi
Resolusi World Health Assembly (WHA) tahun 2001 menegaskan bahwa tumbuh kembang anak secara optimal merupakan salah satu hak asasi anak. Modal dasar pembentukan manusia berkualitas dimulai sejak bayi dalam kandungan dilanjutkan dengan pemberian air susu ibu (ASI).
Pemberian ASI Pada Bayi
Beberapa tahun yang lalu dicetuskan gagasan menjadwalkan pemberian ASI, untuk meningkatkan tumbuh kembang bayi. Suasana demikian menguntungkan pabrik susu formula dan ibu-ibu yang mempunyai aktivitas di luar rumah. Berbagai penelitian menunjukkan gagasan memisahkan bayi dengan ibu, menjadwalkan pemberian ASI, dan menggantikannya dengan susu formula, kurang menguntungkan. Banyak terjadi penyakit diare dan mudah terkena infeksi penyakit lainnya.Pemberian ASI segera dan selama 2 tahun dapat meningkatkan kesehatan dan tumbuh kembang bayi.
Pembentukan ASI
Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Pada kehamilan, payudara semakin padat karena retensi air, lemak serta berkembangnya kelenjar-kelenjar payudara yang dirasakan tegang dan sakit. Segera setelah terjadi kehamilan maka korpus luteum berkembang terun dan mengeluarkan estrogen dan progesteron, untuk mempersiapkan payudara, agar pada waktunya dapat memberikan ASI. Estrogen akan mempersiapkan kelenjar dan saluran ASI dalam bentuk proliferasi, deposit lemak, air dan elektrolit, jaringan ikat makin banyak dan mioepitel di sekitar kelenjar mamae semakin membesar. Sedangkan progesteron meningkatkan kematangan kelenjar mamae bersama dengan lainnya.
Hormon prolaktin yang sangat penting dalam pembentukan dan pengeluaran ASI makin bertambah, tetapi fungsinya belum mampu mengeluarkan ASI karena dihalangi oleh hormon estrogen, progesteron dan human placental lactogen hormone. Produksi oksitosin meningkat oleh hipofisis posterior, tetapi juga belum berfungsi mengeluarkan ASI karena dihalangi hormon estrogen dan progesteron. Bersamaan dengan membesarnya kehamilan, perkembangan dan persiapan untuk memberikan ASI makin tampak. Payudara makin besar, puting susu makin menonjol, pembuluh darah makin tampak, dan areola mamae makin menghitam.
Perbedaan Keluaran ASI
a.       Kolostrum: berwarna kuning jernih dengan protein berkadar tinggi, mengandung: imunoglobin, laktoferin, ion-ion ( Na, Ca, K, Zn, Fe ), vitamin ( A, E, K, dan D ), lemak dan rendah laktosa, pengeluaran kolostrum berlangsung sekitar dua tiga hari dan diikuti ASI yang mulai berwarna putih.
b.      ASI transisis (antara) : mulai berwarna putih bening dengan susunan yang disesuaikan kebutuhan bayi, dan kemampuan mencerna usus bayi.
c.       ASI Sempurna (matur) : pengeluaran Asi penuh sesuai dengan perkembangan usus bayi, sehingga dapat menerima susunan ASI sempurna.
Keuntungan dan Kerugian ASI
1.      Keuntungan
a.       Memberikan ASI sesuai dengan tugas seorang ibu, sehingga dapat meningkatkan martabat wanita dan sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
b.      ASI telah disiapkan sejak mulai kehamilan sehinggan sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang bayi.
c.       ASI mempunyai kelebihan dalam susunan kimia, komposisi biologis dan mempunyai substansia spesifik untuk bayi.
d.      ASI siap setiap saat untuk diberikan kepada bayi dengan sterilitas yang terjamin.
e.       ASI dapat disimpan selama 8 jam tanpa perubahan apapun, sedangkan susu botol hanya cukup  4 jam.
f.       Karena bersifat spesifik, maka pertumbuhan bayi baik dan terhindar dari beberapa penyakit  tertentu.
g.      Bayi mengukur sendiri rasa laparnya sehingga metode pemerian ASI dengan cara call feeding.
2.      Kerugian
a.       Waktu pemberian ASI tidak terjadwal, bergantung pada bayinya.
b.      Kesiapan ibu untuk memberikan ASI setiap saat.
c.       Terdapat kesulitan bagi ibu yang bekerja di luar rumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar